RSS

Arsip Kategori: Pengalaman Hidup

Here’s my Legenda

Beberapa hari lalu hadir anggota keluarga baru di hidupku, Honda ” Legenda ” th. 2001, hehehe… (kirain apa), yup, alasan kenapa beli motor lagi ya karena berat di ongkos klo harus naek angkot. Bisa dibayangkan jarak Salatiga – Semarang yang harus kutempuh saban hari, melalui beberapa rute dan beberapa angkutan.

Start awal di pertigaan Kauman, Kota Salatiga, naik bis jurusan Semarang, naik bis Handayani, memakan biaya Rp.5.000, turun di Sukun-Banyumanik, kemudian oper angkutan yang kayak kijang super dengan tarip Rp.2.000. Dari Sukun turun Ngesrep/patung kuda Undip, oper angkutan lagi naik angkot yang jurusan Undip-Bulusan Rp. 2.000. Total perjalanan satu kali berangkat Rp. 9.000, itu klo pakai uang pas, klo pakai uang lebih bisa-bisa taripnya lebih mahal Rp.500-1.000. Jadi total berangkat dan pulang Rp.18.000

Nah, rencana beli motor untuk mengurangi ongkos naik angkutan yang Rp.2.000, lumayan bisa ngirit Rp.8.000/hari. Alasan lainnya, angkot di sini sering ngetem, jadinya sampai di kantor kadang mepet dengan jam masuk. Serta untuk operasional klo misalnya harus ke pusat. Tahu sendiri kan Undip luasnya kayak apa, nggak kebayang klo jalan kaki untuk menuju pusat yang jaraknya 2km apalagi kota Semarang terkenal panasnya, minta ampun dah.

Kembali ke motor, aku beli tuh motor dari orang Salatiga, seharga Rp.3.3juta, lengkap surat-suratnya. Seperti pepatah dalam urusan jual beli, ” ada uang ada rupa “, dengan uang segitu jangan berharap kondisi motor sudah layak jalan dan bisa digeber untuk harian. Mungkin karena kurang teliti waktu cek pertama kali, jadinya keluar duit extra untuk ganti spare partnya. Waktu buat jalan pelan sih gak kerasa, tapi waktu digas di rpm 60 mulai ada rasa gak enak, setelah dicek ternyata rantai ketengnya kudu diganti, Rp.45.000 dah bua nebus partnya.

Baru beberapa hari dipakai, ternyata kudu ganti akinya, klo dilihat masih penuh, tapi gak bisa ngalirke tenaga, buat double stater saja gak bisa, alhasil elementnya yang rusak. Terpaksa nebus Rp.110.000 buat beli GS yang tipe basah. beberapa hari rada aman, sampai suatu pagi ada rembesan oli di sekitar busi dan masuk busi, sampai tidak bisa distater, waduh, moga-moga seker gak kena. Setelah dicek ternyata ring’nya yang sudah gak rapet lagi.

Yah, kata orang klo sudah rejeki gak bakalan kemana dan pastinya baik buat kita, moga-moga juga pepatah itu juga berlaku untuk motorku. Smoga bisa awet dan gak gampang rewel, sehingga bisa diajak untuk rekoso, hehehehe……

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Maret 2, 2012 inci Pengalaman Hidup

 

UNDIP here i come …..

Dengan mengucap ” Alhamdulillah hirobil alamin “, setelah berjuang selama 3 tahun, akhirnya lolos juga seleksi CPNS Kemendiknas Formasi Tahun 2010, perjuangan dan doa tanpa henti, telah membuahkan hasil yang mengembirakan, wouw… huya ….

Rasa-rasanya nggak nyangka bisa lolos, gimana tidak, profil para penantang yang sama-sama berjuang untuk jadi CPNS tidak sembarangan, dari mulai yang keliatan pinter banget (keliatan dari kacamata tebal), baju klimis dengan parfum, sepatu disemir, potongan rambut yang super cepak sampai yang rada cuek, pakai jeans, sepatu ket, baju dan celana gak macing blas (koq bisa ya), belum lagi yang cewek, wew, super keren-keren. Jadinya rada ciut juga liat saingan kayak gini, dalam hati, apa iya saya mampu mengalahkan mereka, dari 2 formasi yang dibutuhkan, yang daftar 400’an lebih, klo di itung-itung perbandingannya 1:200 orang, wuih, sadis tidak. Tempat yang aku lamar CPNS di Universitas Diponegoro (UNDIP) suatu kampus yang ternama di Jawa Tengah dan nasional, kira-kira klo bisa masuk disitu bisa gensi banget.

Ada 3 tahapan tes sebelum lolos sebagai CPNS, (1) tes teori dengan LJK komputer (2) setelah lolos tes dilanjutkan dengan tes komputer, nah dibagian ini aku pikir tesnya seperti mengerjakan soal dengan aplikasi office, eee… dlelalah … pemrograman, busyet dah, pakai bahasa C lagi, dengan ketentuan klo program error, nilainya 0, program tidak bisa dicompile, nilainya 0, padahal jarak antara pengumuman tes teori dengan tes praktik cuma 2 hari, wiw, semakin pesimis untuk lolos, tapi tetep nekad + berdoa dunk (3) wawancara, nah dibagian ini paling amburadul, isinya aku ngeyel terus sama orang yang mewancarai, setelah selesai aku rada nyesel sendiri, padahal sebelumnya sudah banyak baca referensi di internet soal ” sukses wawancara kerja “, harus rendah diri, jangan berbelit-belit, dll eee.. sampai hari H’nya malah kacau balau.

Read the rest of this entry »

 
3 Komentar

Ditulis oleh pada Desember 17, 2010 inci Pengalaman Hidup

 

Program Hibah Pembinaan Perguruan Tinggi Swasta (PHP-PTS)

Alhamdulillah, setelah penantian selama 2 bulan, akhirnya kampus tercinta mendapat bantuan dana dari pemerintah guna menambah perangkat pembelajaran dan pelayanan kepada mahasiswa senilai kurang lebih 1 milyar rupiah, program ini bernama ” Program Hibah Pembinaan Perguruan Tinggi Swasta ” (PHP-PTS). Dana ini memang diberikan kepada pemerintah untuk perguruan tinggi swasta di seluruh Indonesia, jadi antar PTS bisa saling bersaing untuk mendapatkan dana ini.

Tepat tanggal 15 November 2010, dana tersebut cair, antara bahagia dan susah juga sebenarnya, bagaimana tidak pada pertengahan Desember ini, kami juga harus membuat Laporan Pertanggungan Jawab (LPJ), kita jadi panik, dalam waktu kurang lebih 1 bulan harus membelanjakan uang 1 milyar, bingung, punya uang dikit bingung, dikasih banyak masih bingung, hehehehe…. klo aku yang dikasih, pasti buat beli rumah 2 tingkat, Honda New CRV, Honda Tiger 2010, dan pasti naek haji, ekekekke… ngimpiiiii ….

Susahnya lagi, klo pakai duit pemerintah ada banyak syarat & ketentuannya, antara lain :
1. Ada pajaknya, ada 2, yaitu SPT PPh dan SSP PPh
2. Nilai pembelian barang di atas 50 juta harus pakai lelang, klo secara tunjuk langsung bisa dikatakan korupsi, nah lho… urusannya bisa sampai KPK, wuiww… ngeriii ….
3. Pengumuman lelang harus terbuka di koran, tv, majalah, dll

Read the rest of this entry »

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada Desember 17, 2010 inci Pengalaman Hidup

 

Home sweet home

Alhamdulillahirobil’alamin, sudah 1.5 bulan yang lalu terwujud juga impian untuk punya rumah baru, meskipun dengan cara nyicil
lewat KPR BTN, tapi syukur alhamdulillah punya sendiri dengan hasil kerja dan keringat sendiri, mudah-mudahan rumah ini bisa
menjadi surga, sumber kebahagiaan, tempat berteduh dari panas dan hujan serta membawa kehidupan yang lebih baik untuk dikemudian
hari, Amin..amin ya robal alamin.

Setelah kurang lebih hunting rumah selama 3 bulan, akhirnya kecantol juga sama di daerah pinggiran kota Salatiga, di daerah
Pabelan dengan suasana persawahan dan bau pupuk kandang serta suara ” menthok ” yang tiap pagi dan sore yang selalu ramai. Wow, itu adalah rasa yang tiada duanya, karena kurang lebih 25 tahun hidup di dalam kota, yang depan, belakang, kanan dan kiri yang ada cuma tembok, pagar dan rumah tingkat.

Rumah tipe 29 dengan LT=70 dan LB=55, aku dapat dari pengembang di daerah Klaseman, dengan rincian kurang lebih :
DP = 9jt
Adm. bank = 3jt (include : angsuran 1, asuransi jiwa dan kebakaran)
Notaris = 950 ribu
Angsuran = 498 ribu/bulan selama 15 tahun
Pembayaran melalui ” auto debet ” tabungan BTN
Fasilitas = Listrik 900 watt, air PDAM

Read the rest of this entry »

 
4 Komentar

Ditulis oleh pada Oktober 4, 2010 inci Pengalaman Hidup

 

Ngowes to Rawa Pening

Awal mula aku ngowes sebenarnya dari rasa iri sama anak, pas liburan sekolah kemarin, anak ribut terus minta dibeli’in
sepeda, maklum anak-anak sepermainan di kampung pada punya sepeda, alhasil anggaran bulanan yang tidak mencamtumkan untuk beli
sepeda, terpaksa harus diruwetin lagi, supaya bisa beli sepeda. Anggaran waktu itu cuman Rp. 500.000,- pokoknya duit segitu
harus dapat, pikir kami, minggu pertama liburan bersama anak hunting sepeda, klo di Salatiga sendiri sebenarnya ada beberapa
toko, dari dealer resmi Polygon – Rodalink ma Wim Cycle, kebanyakan pada jual yang si Wim, untuk United sendiri rasa-rasanya
kok jarang sekali, meskipun ada cuman bebera seri saja. Syukurlah, anak tidak terlalu banyak nuntut untuk beli sepeda yang
aneh-aneh, akhirnya pilih si Wim Cycle, lebih lega lagi ternyata masih ada kembalian Rp. 88.000,-. hiks, mahal amat ya.

Hari-hari berikutnya lebih parah lagi, ternyata di kampung tak hanya anak-anak yang main sepeda’an, para mahasiswa yang kos
di sini, pada ikutan main, klo dihitung bisa puluhan, meski tidak terbentuk satu group besar tapi, kemunculan tiap-tiap group
kecil malah bikin ramai saja. Kebanyakan pada pakai Polygon seri Monarch, meski ada beberapa yang pakai spek tinggi, itu bisa
keliatan di frame sepeda yang gak lazim, trus suspensi yang double (depan ma tengah), ukuran ban yang besar, dll.

Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juli 20, 2010 inci Pengalaman Hidup